Citra Telematika

Tempat Kursus dan Pelatihan Komputer di Majalengka, Menyelenggarakan: Program Profesi 1 tahun Bisnis Digital, Aplikasi Perkantoran, Desain Grafis, Jaringan Komputer, Pemograman Komputer
Breaking News
recent

Ciri Wanita Yang Baik Dinikahi Berdasarkan Penjelasan Dari Islam

10 Ciri Wanita yang Baik Dinikahi Berdasarkan penjelasan dari Islam



Hasil gambar untuk 10 Ciri Wanita yang Baik Dinikahi Berdasarkan penjelasan dari Islam


Setiap pria di dunia ini pasti menginginkan wanita yang baik sebagai pendamping hidupnya. Dalam Islam di samping sebagai penyempurna separuh agamanya, pernikahan juga sebagai tempat untuk membina rumah tangga tidak hanya satu atau dua tahun saja tetapi sampai akhir hayat bahkan diputuskan bahwa kelak di akhirat kamu tetap memiliki peluang guna dapat berkumpul kembali bersama keluarga kita termasuk wanita yang kamu nikahi. Termasuk membangun rumah tangga dalam islam yang Allah ridhoi.

Oleh karena itu, pernikahan bukanlah hal yang main-main. Sebagai seorang pria yang ditakdirkan menjadi seorang pemimpin dalam tempat tinggal tangga harusnya dapat guna memilih wanita yang baik untuk dinikahinya. Wanita yang bukan hanya akan mendampinginya di kehidupan dunia, namun pun kehidupan di akhirat kelak atas izin dan ridho Allah SWT. (baca juga: kiat memilih calon pendamping hidup sesuai syariat agama)

Lantas seperti apakah wanita yang baik untuk dinikahi oleh seorang pria menurut penjelasan dari islam?

Banyak sekali ciri-ciri wanita tersebut yang telah disebutkan, baik dalam firman Allah SWT (Al-Qur’an), sabda Rasulullah SAW (Hadits) maupun kitab-kitab karangan seluruh ulama yang mengacu guna kedua sumber tersebut. Berikut sebanyak ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut penjelasan dari Islam, diantaranya:

1.Shalihah

Wanita shalihah merupakan Wanita yang taat menjalankan ajaran agamanya, memiliki akhlak mulia serta dapat mengawal dirinya dari berbuatan tercela (maksiat). Sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur’an:

…..فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي
“……. maka wanita-wanita yang shalihah adalahyang taat guna Allah lagi mengasuh dirinya, oleh sebab tersebut Allah mengasuh mereka ….” (QS. An-Nisa’: 34)

Dan juga sabda Nabi Muhammad SAW:

“Wanita dinikahi karena empat hal; hartanya, nasabnya (keturunannya), kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah sebab hal agamanya niscaya kamu beruntung.” (HR. Al Bukhari)

Dari hadits tersebut meskipun urutan agama terdapat pada urutan terakhir, tetapi Rasulullah SAW tetap merekomendasikannya sebagai urusan yang utama, yang menandakan bahwa wanita yang shalihah memang sangat dianjurkan untuk dinikahi.

2.Penyayang dan Subur

Pria mana yang tidak menginginkan wanita yang sayang pada dirinya dan keluarganya? Tentu saja semua pria menginginkan wanita yang penyayang. Dan pria mana yang tidak menginginkan wanita yang dapat mencetuskan anak-anaknya kelak? Tentu semua pria menginginkannya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW pun menganjurkan guna kita (pria) selaku umatnya untuk menikahi wanita yang penyayang dan subur (bisa melahirkan):

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur karena aku berbangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, senada dengan An Nasa’i dan Ahmad)

“Nikahilah ibu-ibu dari anak-anak (yaitu wanita-wanita yang bisa melahirkan) karena sesungguhnya aku akan membanggakan mereka pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)

3.Cantik

Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadits pada poin 1 bahwa wanita yang direkomendasikan untuk dinikahi oleh Rasulullah SAW merupakan wanita yang cantik. Cantik yang dimaksud di sini dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin bahwa wanita cantik merupakan wanita yang memiliki wajah dengan paras cantik, menawan, dan elok untuk dilihat.

Namun Imam Ghazali juga menegaskan bahwa jangan semata-mata karena cantik saja, namun pun mesti memperhatikan agamanya. Itu dengan kata beda agama tetap menjadi urusan pertama yang utama dalam memilih calon pendamping hidup.

4.Baik Nasabnya (keturunannya)

Ciri yang satu ini juga telah disebutkan dalam hadits pada poin 1 bahwa wanita yang direkomendasikan untuk dinikahi oleh Rasulullah SAW merupakan wanita karena nasabnya (keturunannya). Yang dimaksud keturunan di sini merupakan keturunan yang baik.

Artinya wanita yang berasal dari keluarga yang baik-baik (taat menjalankan agamanya) karena orang tua atau keluarga yang baik pasti akan mendidik anaknya dengan baik pula termasuk soal agamanya. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Fathul Mu’in karya Syeh Zainuddin bin Abd. Azis Al Maliiariy.

5.Berbudi pekerti mulia

Wanita yang dimaksud di sini merupakan wanita yang memiliki akhlak mulia dalam perbuatan dan tutur katanya. Sebagaimana Rasulullah mengaku bahwa wanita yang demikian bakal dapat mengawal dan menghindarkan dirinya dari perkataan serta perbuatan yang bisa merendahkannya sebagai seorang muslimah.

6.Bukan dari kerabat dekat

Wanita yang dimaksud di sini merupakan sepupu baik dari ayah maupun ibu. Meskipun sepupu halal untuk dinikahi, namun tidak dianjurkan. Karena secara psikologis dan biologis seorang lelaki tidak lumayan bernafsu dengan wanita yang masih memiliki kekerabatan dengannya sehingga mempengaruhi keturunan yang akan diperoleh nanti. Di samping itu, pun guna memperluas tali persaudaraan dan silaturahmi antar sesama. Hal ini juga dijelaskan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin.

7.Ringan maharnya

Memilih wanita yang mahal maharnya merupakan hal yang sah-sah saja bila memang tersebut pantas atau setara dengan wanita yang akan dinikahi. Karena wanita yang baik memang layak untuk itu. Namun, jangan sampai menjadikan mahar sebagai pembeban dalam sebuah pernikahan. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baiknya wanita merupakan wanita yang cantik parasnya dan murah maharnya.” (HR. Ibnu Hibban dari Ibnu Abbas r.a)

Dari hadits di atas, saya dan kamu bisa ambil pelajaran bahwa sebaik-baiknya wanita merupakan wanita yang rela menerima mahar apapun dari pria yang menikahinya dan tentunya mahar tersebut sudah memenuhi syarat secara hukum syar’i.

8.Kaya hartanya

Menikahi wanita karena hartanya juga direkomendasikan oleh Rasulullah SAW seperti hadits pada poin 1. Maksud di sini bukannya lantas apabila pria menikahi wanita kaya menandakan bahwa dia merupakan pria matre’. Tentu saja bukan.

Ini diinginkan supaya bukan lagi terpancing akan kegelamoran dunia semata karena sudah memiliki harta yang berkecukupan dari pihak wanita. Tetapi sebagaimana yang dijelaskan jangan jadikan ini sebagai prioritas utama, agamalah yang harus tetap menjadi urusan pertama yang diutamakan.

9.Setara atau Sekufu

Setara atau sekufu yang dimaksud merupakan sederajat. Artinya dianjurkan menikahi wanita yang sederat dengannya. Ciri ini mengajarkan kamu untuk bisa sadar diri, sadar akan siapa diri kamu sebenarnya. Contohnya merupakan pria biasa (rakyat) berkhayal untuk menikahi wanita seorang putri raja. Hal itu memang bisa saja terwujud apabila sudah kehendak Tuhan tentunya.

Tetapi alangkah baiknya bahwa mencari wanita yang sederajat saja daripada nanti tidak berjodoh, malah hanyut dalam sebuah khayalan semata. Hal ini juga direkomendasi oleh Rasulullah SAW dalam hadits beliau yang berbunyi:

“Pandai-pandailah memilih untuk tempat seperma kalian. Nikahilah wanita-wanita yang setara dan nikahkanlah mereka.” (HR. Sunan Ibnu Majah)

10.Masih gadis atau perawan

Ciri ini paling dikhususkan untuk para pria yang belum pernah menikah sebelumnya. Meskipun juga tidak dilarang untuk lelaki yang sudah pernah menikah sekalipun. Yang dimaksud gadis atau perawan tentunya bukan sebab menerbitkan darah keperawanan di saat hubungan intim yang kesatu, tetapi wanita yang belum pernah menggarap hubungan persetubuhan sebelumnya.

Kalau masalah darah keperawanan dapat terbit kapan saja meskipun belum pernah menggarap persetubuhan karena lapisan pelindung dari darah itu dapat saja sewaktu-waktu pecah disebabkan sebuah benturan, seperti terjatuh.

Mengapa pria yang belum pernah menikah dianjurkan demikian? Tiga urusan penyebabnya merupakan:

Dia akan sangat menyayangi suaminya, lebih mengutamakan cintanya guna suami daripada yang lainnya.
Pihak pria akan semakin cinta karena sifat dasar pria yang tidak suka bila pasangan wanitanya tersentuh orang lain.
Wanita yang masih gadis memiliki kerinduan akan kehadiran suami kesatunya, yang pada dasarnya cinta yang dalam itu terjadi pada cinta kesatu.
Hal ini dijelaskan secara lengkap pula di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali.

Demikian ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut penjelasan dari Islam. Semoga saya dan anda bisa mendapatkan wanita yang demikian sebagai pendamping hidup kelak. Amin. Wallahu a’lam bish shawab.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.